Porter Gunung, Jangan Salah Sangka, Sindoro Pernah Meletus Hebat

Porter Sindoro, Guide Sindoro, Open Trip Sindoro
Porter Gunung, Jangan Salah Sangka, Sindoro Pernah Meletus Hebat
Porter Sumbing, Guide Sumbing, Porter Tambi, Porter Kledung 

Jangan Salah Sangka, Sindoro Pernah Meletus Hebat
TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumargo
Misteri keberadaan tangga atau undak-undakan dari teras empat ke teras tiga di situs kuno Liangan belum terpecahkan. Proyek ekskavasi Balai Arkeologi Yogyakarta pada pertengahan September 2017 belum menemukan jejaknya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada November 2011, warga di sekitar Temanggung, Parakan, dan sebagian Wonosobo, terkejut mendengar gunung berapi itu bergemuruh, menyemburkan asap solfatara.

Krisis itu berlangsung hingga Maret 2012, sebelum Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan aktivitas Sindoro kembali ke titik normal. Semburan asap solfatara yang kuat itu terjadi di dinding dan dasar kawah utama.

Kawah Sindoro terhitung cukup luas, dalam, dan lebar diameternya. Ini mengindikasikan gunung berapi itu pernah meletus sangat hebat berabad-abad lalu. Tipe letusan Gunung Sindoro adalah strombolian.

Jejak letusan dahsyat Sindoro yang fakta-faktanya tak terbantahkan ada di Situs Liangan. Risalah hasil penelitian Situs Liangan yang ditulis Sugeng Riyanto di jurnal Berkala Arkeologi (Vol 35/Mei 2015) menunjukkan data-data itu.

–– ADVERTISEMENT ––

Secara geologis, data temuan di Situs Liangan menunjukkan material vulkanik Gunung Sindoro adalah faktor utama yang mengubur permukiman kuno era Mataram Hindu itu. Posisi Liangan ada di sebelah utara puncak Sindoro.

Penggalian yang dilakukan di Liangan, ditemukan endapan jatuhan piroklastik berseling dengan lava dan aliran piroklastika, yang berlangsung dalam beberapa fase.

BACA : Menguak Jejak Situs Kuno Liangan, Misteri Tangga Penghubung Teras 4 ke Teras 3 Belum Terpecahkan

Bagian bawah situs Liangan berupa endapan jatuhan piroklastika dengan penyebaran sangat luas, sama dengan yang menelimuti 75 persen tubuh gunung api Sindoro.

Dari ekskavasi pula, diketahui potensi bencana di situs Liangan meliputi gempa vulkanik, aliran piroklastika, awan panas (wedhus gembel), lahar hujan, dan aliran lava panas. Situs itu setidaknya pernah disapu dua kali bencana level rendah-sedang, sebelum terkubur hebat.

Puncaknya, letusan Sindoro dalam skala dahsyat akhirnya menimbun hunian peribadatan yang sudah dilengkapi area pertanian kuno itu, sebelum ditemukan beberapa tahun lalu. Area ini sudah dipastikan posisinya, di posisi lebih atas dari teras peribadatan.

Material yang mengubur Liangan terdiri jatuhan piroklastika bercampur awan panas dan aliran lava yang terus berlangsung. Banjir lahar hujan (sekunder) menghasilkan aliran Kali Langit, yang memisahkan bangunan-bangunan di situs Liangan yang awalnya satu kompleks.

Secara persis kapan peristiwa itu terjadi, belum ada tanggal pasti. Catatan sejarah dalam bentuk prasasti kuno belum ditemukan. Namun menurut Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto, bencana hebat itu tidak memakan korban jiwa di Liangan.

Setidaknya, penelitian hingga 2017, belum menemukan jejak kematian manusia atau hewan di Liangan akibat erupsi Sindoro.

"Kemungkinan (penghuninya) sudah menyelamatkan diri sebelum bencana," kata Sugeng menduga penghuni Liangan sudah punya ilmu titen (niteni).

"Yang tertinggal perkakas-perkakas rumah tangga yang mungkin dianggap tidak lagi penting. Harta kekayaan sudah dibawa pergi," lanjut arkeolog masa klasik yang terlibat intens penelitian di Liangan.
Sebagai kawasan hunian, Liangan diyakini telah ditempati manusia sejak abad VI. Hasil carbon datang atau penanggalan berdasar uji karbon dari artefak arang yang ditemukan, menghasilkan angka kalender 587 M, 742 M, 846 M, 913 M, dan 971 M.

"Jadi sebelum dipengaruhi kebudayaan India (Hindu), Liangan sudah ada penghuninya. Mereka mengenal kebudayaan punden berundak, yang setelah pengaruh India, berubah jadi candi. Mereka mengenal menhir, yang setelah Hindu masuk, jadi arca," lanjut Sugeng mengilustrasikan. (*/Tribun Jogja/xna)

Sumber,

Call Center ExploreWisata.com,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu #derawan #belitung #pahawang #cartensz piramid, #trekkingcartensz #cartenz murah #sevensummit

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip

Xplore Wisata

XploreWisata merupakan salah satu jasa penyedia jasa layanan guide dan porter pendakian gunung.

Hubungi Admin