Guguran Lava Pijar Semeru Makin Sering Tampak

 

Guguran Lava Pijar Semeru Makin Sering Tampak

Guguran Lava Pijar Semeru Makin Sering Tampak
Gunung Semeru. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Lumajang -Warga di kaki Gunung Semeru makin sering melihat guguran material pijar dari kawah Jonggring Seloka dalam sepekan terakhir ini. Guguran lava pijar itu meluncur hingga radius sekitar empat kilometer dari kawah.

Sekretaris Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Karno mengatakan guguran material pijar dari kawah Semeru makin sering tampak pada malam hari. Ketika cuaca pada malam hari sedang cerah, guguran lava pijar itu tampak menggelinding ke bawah. “Dari Desa Supiturang tampak menggelinding hingga ke kaki gunung,” kata dia di Balai Desa Sumberurip kepada TEMPO, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca: Awas, Enam Gunung Api Ini Berstatus Siaga)

Karno menyaksikan secara jelas karena rumahnya berada di dekat lapangan Desa Supiturang. “Dari Desa Supiturang terlihat jelas guguran lava pijar itu.” Kendati merupakan pemandangan yang biasa, warga desa tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya letusan gunung api dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut itu. Warga, kata Karno, sudah belajar dari pengalaman ketika terjadi awan panas guguran sebelumnya. (Baca: Banjir Lahar Dingin Terjang Sungai di Kaki Semeru)

Selain itu, warga sudah mengetahui gejala atau tanda-tanda gunung akan meletus. “Hawa yang panas dan banyak binatang liar turun ke pemukiman penduduk,” kata Karno yang juga menjadi relawan BPBD Lumajang ini.

Data BPBD Lumajang dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru menunjukkan secara seismik alias kegempaan, menunjukkan bahwa gempa letusan gunung masih tergolong tinggi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan kalau status aktifitas Gunung Semeru masih tetap di level Waspada. Selama Desember 2014, gempa letusan Semeru yang terekam dalam seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur berjumlah 1.645 kali. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan selama November sebanyak 949 kali. Berdasarkan laporan petugas pengamat gunung api di Pos Sawur menyebutkan aktifitas vulkanik pada Semeru.

Laporan PVMBG menyebutkan ada potensi ancaman bahaya primer selain bahaya awan panas guguran. "Bahaya primer awan panas guguran dan jatuhan material letusan," ujar Liswanto, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang dalam laporan tertulisnya kepada BPBD Lumajang yang diterima TEMPO. Vulkanologi meminta agar warga yang bermukim di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Kembar dan Besuk Bang agar selalu meningkatkan kewaspadaan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip

Xplore Wisata

XploreWisata merupakan salah satu jasa penyedia jasa layanan guide dan porter pendakian gunung.

Hubungi Admin