Kedai Kopi Jalanan Kaum Kantoran




OTENTIK KOPI

KEDAI KOPI JALANAN UNTUK KAUM KANTORAN


Menikmati kopi tak melulu dilakukan di cafe ternama dengan harga yang fantastis. Seiring pertumbuhannya, para pecinta kopi semakin kreatif memunculkan ide agar nikmat kopi bisa dirasakan semua kalangan di manapun berada.

Otentik Kopi, sebuah kedai minuman kopi khas Jogja, tampil dengan konsep kedai sederhana di jalanan. Lahir sejak Oktober 2014, Otentik Kopi hadir untuk mematahkan paradigma mengkonsumsi kopi di malam hari.

Fajar Adiwinarko, 31, selaku pemilik mengatakan selama ini orang minum kopi hanya malam hari dengan tujuan bisa begadang. Namun di kedainya yang ada di Jalan Ipda Tut Harsono no.8 Yogyakarta, menikmati kopi justru dilakukan pada pagi hari. Edukasi tentang cara menikmati kopi inilah yang ingin ia tonjolkan.

“Sejak awal, segmentasi kita adalah pekerja kantoran dan mahasiswa. Asumsinya efek kafein itu akan bereaksi memunculkan adrenalin setelah 30 menit diminum. Harapannya kemudian [kopi] bisa memacu semangat orang kantoran untuk bekerja,” kata Fajar pada Harianjogja.com, Sabtu (2/1/2016).

Otentik Kopi tampil dengan konsep kedai kayu di pinggiran jalan. Tatanan kopi dari berbahai jenis mulai kopi Arabika, Robusta dan Liberica. Blander kopi dan alat penyaji kopi juga diletakkan secara rapi menyerupai kedai kopi berkelas.

Saat ini ada 116 kedai kopi yang berkembang di DIY. Ia tak dapat menyebut berapa market share untuk Otentik Kopi. Pasalnya setiap kedai memiliki segmentasi yang berbeda.

Dalam sehari, ia mampu menyajikan 100 cup kopi dengan harga rata-rata Rp13.000. Selain di Jalan Ipda Tut Harsono No.8 Jogja juga buka di halaman parkir Ruko Gatic Seturan dan Jalan Kaliurang Km.10.

Masing-masing jenis kopi memiliki karakter yang berbeda dari tingkat keasaman dan kepahitannya. Salah satu barista atau peracik kopi yang sedang berjaga di Kedai Otentik Kopi Jalan Kaliurang, Arif Hermanto mengatakan setiap kopi memiliki karakter yang berbeda.

Arabika Takengon dari Aceh memiliki karakter asam yang paling tinggi di antara kopi jenis lain. Arabika Kintamani Bali tingkat keasamannya lebih rendah, Robusta Bengkulu lebih menonjolkan rasa pahit sementara Liberika Luwak hadir dengan perpaduan antara asam dan pahit.

Harga yang ditawarkan untuk kopi Robusta kisaran Rp10.000, Arabika Rp12.000 sampai Rp13.000 dan House Blend Coffee kisaran Rp10.000-Rp12.000.

Di antara menu yang ada, Kopi Bakar Susu pakai House Blend Coffee menjadi menu favorit di Otentik Kopi. Jika di utara Stasiun Tugu Jogja tenar Kopi Jos dengan ciri khas arang menganga yang dimasukkan dalam larutan kopi, menu favorit di Otentik Kopi ini tampil premium dengan memasukkan green bean yang dibakar.

Biji House Blend Coffee yang terdiri dari beberapa jenis kopi dibakar dalam timbangan. Selanjutnya digiling menggunakan mesin grinder kopi dan disedu dengan suhu yang telah ditentukan. Proses penuangannya pun tidak sembarangan tetapi dituang perlahan dengan tujuan tidak mengurangi kadar aroma kopi.

“Kalau sudah jadi, larutan kopi itu ditabur green bean yang telah dibakar. Kalau Kopi Jos pakai arang, kita pakai green bean bakar,” kata Arif.

Untuk sementara, Otentik Kopi belum menyediakan menu tambahan berupa makanan. Pihak pengelola masih menyeleksi makanan tepat pendamping kopi. Jangan sampai makanan yang disajikan justru lebih laris sehingga menggeser kenikmatan dalam menyantap kopi itu sendiri.

Sumber : Harian Jogja
Foto : Brilio. Net
JOGJA GUMREGAH

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip

Xplore Wisata

XploreWisata merupakan salah satu jasa penyedia jasa layanan guide dan porter pendakian gunung.

Hubungi Admin