Porter Ciremai, Terlalu Sering Minum saat Mendaki Gunung Ternyata Tak Baik, Berikut Penjelasannya!

 Terlalu Sering Minum saat Mendaki Gunung Ternyata Tak Baik, Berikut Penjelasannya!

Dianita Anggraeni - Sabtu, 22 Juni 2019

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Mendaki gunung kini sepertinya menjadi salah satu olahraga yang digemari generasi millenial.

Tak jarang pula, mendaki gunung pun dijadikan list ketika traveling.
Meski menguras banyak energi, mendaki gunung akan sangat melegakan. 

Sebab hal itu terbayarkan dengan pemandangan alam dan udara segar ketika sudah berada di puncak gunung.

Namun ketika sedang melakukan pendakian tersebut, para pendaki pastinya selalu menyiapkan minuman di ranselnya untuk menghilangkan dahaga sehingga dapat kembali melanjutkan perjalanan.

Namun tahukah kamu ternyata kita tak boleh sembarangan minum saat mendaki.

Seperti yang Grid.ID lansir dari Kompas.com, Kabid K3 Federasi Mounteneering Indonesia (FMI) dr Iqbal El Mubarok mengatakan jika terlalu banyak minum saat mendaki tak hanya menyebabkan perut kembung, namun juga dapat menyebabkan masalah pada jantung.

“Selain kembung itu jantung kita susah mompanya kalau kita kebanyakan minum. Jadi jangan dalam hitungan menit itu dipaksa minum banyak,” ujar Iqbal saat ditemui di acara Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019.

Menurut Iqbal, jantung yang semakin berat memompa darah juga akan mempengaruhi pergerakan pendaki. 

Iqbal menyarankan pendaki agar mengatur konsumsi airnya selama dalam perjalanan.

“Jangan sekali minum sebotol habis. Waktunya diatur dan banyaknya air yang diminum juga diatur. Intinya dalam sehari itu dia (pendaki) dapat 3 sampai 4 liter air putih,” kata dia.

Tak hanya soal konsumsi air putih, mengonsumsi kopi saat mendaki gunung juga harus dengan pengaturan waktu yang tepat. 

Jika salah, mengonsumsi kopi justru akan berakibat fatal.

Iqbal mengatakan, kopi memiliki sifat diuretik yang dapat menyebabkan pendaki mengalami dehidrasi jika tak diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup.

Tak hanya menyebabkan dehidrasi, Iqbal juga menyarankan para pendaki tak mengonsumsi kopi saat badan masih terasa terlalu lelah dan detak jantung masih cepat.

“Maka penting juga teman-teman kapan saat tepat minum kopi. Jadi kalau jantungnya masih dag-dug-dag-dug jangan dihajar kopi. Yang ada jantung makin degdegan. Paling tidak beri jeda waktu 2 jam baru boleh mengonsumsi kopi,” katanya.
(*)



Sumber ::
https://www.grid.id/read/041762878/terlalu-sering-minum-saat-mendaki-gunung-ternyata-tak-baik-berikut-penjelasannya?page=all

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip