Pendakian Gunung Merbabu via Dusun Gancik

Pagi Merekah di Awan Merbabu; Pendakian Gunung Merbabu via Dusun Gancik 3-4 Agustus 2016.

Berawal dari kebosanan nganggur libur semester genap, yang di rumah jadi tani kerja paksa meme pari nggantiin mbah uti yang malah enak ngglethak nonton tv tapi merem, remotnya dipegang kenceng lagi. Kalo channelnya diganti tiba-tiba bangun Nggahaha mbah, mbah. Kabur ke kosan eh cuma glundhang-glundhung ndak jelas.  Akhirnya kontak lah temen aye si Huda anak pemalang, siapa tahu lagi di jogja jugak, “posisi?“. Dijawablah bbm aye “posisi opo?“. Haha dasar bocah ra gaul tenan. Ditanyain posisi malah bingung. Setelah ndopok ngetan-ngulon, akhirnya sepakatlah kita berdua mau hiking merbabu via selo fkpa sekaligus silaturahmi dengan Mbah Gembel, mumpung masih suasana lebaran.

Jalur pendakian merbabu via selo fkpa sebenarnya adalah jalur evakuasi selo yang atas desakan komunitas pendaki surabaya, akhirnya pada tahun 2013 dibuka sebagai jalur pendakian oleh mbah Gembel. Jalur fkpa ini  dikelola oleh mbah gembel sendiri beserta keluarganya dan menjadikan rumahnya sebagai basecamp pendakian. Letaknya tidak jauh dari basecamp utama selo, tepatnya sebelum basecamp selo. Kalau temen-temen belok naik dari polsek selo, tinggal ikuti aja tulisan petunjuk arah di aspal, “basecamp fkpa”.

jalur-gancik
Peta Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
 
Singkat cerita, pas sampe di gardu perempatan sebelum basecamp fkpa, dicegatlah kita sama bapak-bapak, curiga dong kita. Siang-siang ada bapak-bapak muka sangar main cegat. Wonten nopo niki pak-e?. “monggo mas mampir di jalur baru dusun gancik, baru buka bulan kemaren. Ini peta jalurnya, 5 jam sampe puncak.”
 
Karena penasaran, cuss lah kita bayar retribusi 10 ribu per orang di gardu itu langsung. Oiya, biaya parkir 5 ribu per motor. Di jalur gancik ini ada sekitar 3 atau 4 rumah warga yang dijadikan basecamp.  Ada petunjuk tulisan ‘basecamp‘ di setiap rumah yang di jadikan basecamp, jadi ndak usah bingung-bingung atau caper sama mbak-mbak sekitar, ya. Pura-pura tanya basecamp, hehe. Nah, tepat di atas basecamp pertama ada gapura gancik. Menurut saya dibukanya basecamp baru warga gancik ini masih sedikit berorientasi materi sebagai tambahan pemasukan warga. It’s OK, no problemo. Mboten nopo-nopo, Pak, Buk. Mugi-mugi berkah, nggeh. Kagem sekolah putra lan putrinipun. Sayangnya ini menjadikan karakter khas warga dusun yang ruuaaamah tamah agak sedikit hilang, sedikit dicuekin. wkwk syedih. Bahkan mulai dari basecamp ini sudah ada banyak yang menawarkan jasa Ojek untuk pendaki sampai POS 1, biayanya 25 ribu. Oyeh???? gilak kayak apa jalannya nanti kalo dilewati motor terus, bakal kayak jalur pendakian Argopuro dari Baderan, gak, nih?

fixed_dscf6861
Gapura Pendakian Merbabu via Gancik
 
Pendakian kami mulai pukul 15.15 WIB. Jalan naik dari basecamp berupa cor semen mulus yang lumayan ngetrail (nanjak maksut aye) dan hanya cukup untuk sliwar-sliwer satu motor, jadi kalo ada motor lewat ya kudu rela nyungsep dikit ke kebon warga.
 
Sekitar 165 meter jalan dari basecamp, (walaupun kira-kira tapi kudu presisi jugak. Wkwk) ketemu lah pertemuan jalur fkpa. Lhah kaget juga aye, jebule ketemu jalur fkpa, baru jalan 15 menit pula. Sampai sini di arah belakang akan terlihat gagahnya gunung Merapi menjulang dari lerengnya sampai puncak. Lumayan untuk hiburan di antara deruan abab.hehe capek, broh.

Sebelum sampai batas hutan, ternyata sedang dibangun wahana selfie seperti yang sedang ngehits di tempat-tempat lain. “GANCIK HILL TOP”, tulisan besar warna merah di tengah gapura besar yang sebenarnya jembatan bambu untuk dilewati pengunjung dari satu wahana ke wahana lain. Di sini wahananya berupa tower mirip gardu pandang, jumlahnya ada 3 kalo ndak salah. Dari sini bisa terlihat gunung Merapi di arah tenggara, bagus. Di sini kami bertemu dua orang pendaki KPG Pemalang. Si Huda ini anak Pemalang juga. Ya sudah, berhenti lah kita. Ngobrol-ngobrol lama. Menurut mereka, di POS 3 ada sepasang pengantin dari Tegal yang sedang bagi-bagi bakso bagi para pendaki yang lewat. Kabarnya masih sampai besok. WAH!!!! Enak nih makan bakso di gunung. Gratis pulak. ekekek. Ndak terasa sudah jam 16.00! Kita bergegas genjot terus, takut terlalu malam sampai Pos 3. Karena rencana kita mau camp di bukit atas Pos 3. Mulai dari sini jalan cor sudah habis berganti jalur tanah padat dan bekas ban-ban motor lumayan dalem.


fixed_dscf6881
Wahana Gancik Hill Top. Pendakian Merbabu via Gancik

fixed_dscf6888
Salah satu wahana di Gancik Hill TOP. Banyak pasangan duduk nunduk cari cacing. Pendakian Merbabu via Gancik.
fixed_dscf6877
Medan setelah Gancik Hill TOP. Pendakian Merbabu via Gancik.
 
Tidak jauh dari wahana cari cacing, mungkin sekitar 10 menit jalan, ladang perkebunan sayur sudah mulai habis, berganti pohon-pohon besar di kanan kiri jalur. Nampaknya ini sudah masuk wilayah PERHUTANI. Batas hutan ditandai papan plang perhutani disertai himbauan dilarang merokok dan berburu. Mulai dari sini track tanah full dengan vegetasi tanaman rumput gajah di kanan kiri jalur, nampaknya masih ada ladang di sini wkwk. Rumput gajah ini bentuknya seperti rumput, tulang daunnya sejajar, seperti daun bambu namun panjang seperti rumput pada umumnya, namun ukurannya besar dan tinggi, bisa melebihi tinggi manusia, makanya disebut rumput gajah. Sepertinya warga gancik banyak juga yang menjadi petani rumput gajah, karena lahan seluas ini hanya ditanami rumput gajah. Rumput gajah ini biasa digunakan untuk pakan ternak, terutama sapi/kerbau, dan harga jualnya lumayan. Di tepi petak-petak lahan rumput gajah dan tepian jalur, berjejer pohon-pohon besar tinggi. Terasa teduh dan semilir angin segerrr, cocok sekali untuk hiking di siang hari. Namun jalur yang rapat vegetasinya ini sangat ndak baik buat hiking di malam hari. Karena secara umum, tumbuhan melakukan metabolisme aerobik/respirasi pada malam hari. Tumbuhan mengikat oksigen dari udara untuk memecah molekul glukosa untuk menghasilkan energi, air dan melepaskan karbondioksida. 
 
Reaksi singkatnya:
C6H12O6 + 6O2 ——> 6CO2 + 6H2O + 36 atau 38 ATP
Glukosa + Oksigen —> Karbon dioksida + Air + Energi dirilis (ATP)

Jadi kalau hiking malam hari di daerah rapat vegetasi akan terasa pengap dan berat untuk bernapas, karena oksigen di udara diikat oleh tumbuhan, dan menghasilkan karbondioksida. Ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan lemas, bahkan pingsan.

Menjelang pos 1, vegetasi mulai berubah menjadi cemara gunung, batangnya besar, cenderung pendek, dan ditutupi lumut. Ternyata banyak tukang ojek yang dapet pelanggan. Ada ojeknya pake vixion jugak. :O wkwk. Track ke POS 1 memang ndak terlalu nanjak, cenderung datar dan ndak ada akar-akar pohon yang bertebaran. Enak sekali.


Persis sebelum Pos 1, akan ada jalan super datar kurang lebih 50 meter, dengan tumbuhan semak rapat di kiri-kanan. Kalau sudah sampai sini, berati sudah menjelang Pos 1. Kami sampai di Pos 1 atau pos cemara kembar pukul 16.30. Rupanya ojek yang mendahului kami tadi sedang menjemput rombongan pendaki dari bekasi yang menunggu di pos 1. Pos 1 ini titik terakhir jalan datar, jika melihat ke atas, terlihat punggungan pos 2 yang sangat tinggi dan terjal. Kaget juga dan tiba-tiba capek. hehe. Tapi tenang, ternyata menuju pos 2 tidak langsung lurus mendaki punggungan pos 2. Jalan yang dibuat warga melewati pinggiran punggungan (mlipir) dan sedikit memutari punggungan. Wah, ternyata warga gancik tahu juga hukum bidang miring. Masih inget, kan, dulu pelajaran fisika waktu SMP. Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan untuk mencapai tinggi yang sama.

Dari track menuju Pos 2 terlihat gunung merapi dengan hamparan pohon cemara di bawah kita. Ketika musim berry tiba, sepanjang track menuju pos 2 akan dipenuhi buah-buah berry merah yang rasanya sedikit asem/kecut, enak. Lumayan buat ngurangi haus, daripada nyedot-nyedot dari waterbladder, atau ngambil botol air minum di jaring samping tas, susah. Jadi hemat air juga.

fixed_dscf6905
Pemandangan gunung Merapi dengan hamparan cemara di bawah. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
 
Pos 2 letaknya di puncak punggungan, jadi ketika sudah menginjak track datar, berarti sudah dekat. Pos 2 berupa tanah lapang, sekitar 5×10 meter. tanahnya juga datar, dikelilingi rumput ilalang yang tinggi. Mungkin akan menghalangi angin jika camp di sini. Namun Pos 2 ke puncak masih sekitar sepertiga perjalanan, masih jauh. Berbeda dengan kami yang tidak berhasrat ke puncak. Mungkin camp di pos 2 bisa dicoba lain kali, karena banyak padang ilalang di sekitar sini, fotoable banget. Kami sampai di pos 2 tepat pukul 17.00. Kok bisa pas, ya?

fixed_dscf6920
Pos 2 Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
 
Dari Pos 2, track selanjutnya masih mendaki punggungan berikutnya. Masih sekitar 2 punggungan yang harus didaki sampai pos 3. Di puncak punggunan ke 2 itu lah Pos 3. Kali ini sedikit berbeda dengan punggunan yang tadi-tadi. Nuuaaanjaak, man! Kondisi jalur yang sekarang sudah sangat berbeda dengan ketika saya naik lewat basecamp FKPA beberapa minggu lalu. Jalannya sudah lebar, namun sangat licin karena tidak dibuat struktur tangganya (maksutnya undak-undakan). Kondisi ini membuat sulit didaki karena harus hati-hati dan jadi lambat. Dulu jalannya masih bagus, walaupun sempit tapi mudah didaki, banyak rerumputan yang bisa jadi pegangan. Di puncak punggunan pertama, terhampar luas pohon-pohon edelweis di sebelah kanan. Di sebelah kiri, sayangnya, hamparan edelweisnya tidak seperti di sebelah kanan. Bekas terbakar habis. Pemandangan yang kontras. Kalo kata mbah gembel dulu, spot ini dinamakan zona edelweis. Di sini juga terdapat beberapa camp ground. Kalo temen-temen sudah capek dan terlalu malam untuk berjalan, bisa mendirikan tenda di sini. Sudah keluar dari hutan, jadi sudah dapat pemandangan, terutama Merapi.
 
Menaiki punggungan ke 2 menuju pos 3 ini juga sangat terjal ternyata, namun dengan jalannya yang sudah lebih baik dan mudah dipijak. Sampailah kami di bukit atas pos 3 pukul 17.50. Kenapa kami pilih mendirikan tenda di bukit ini, bukan di pos 3nya? karena pos 3 terletak di cekungan antar punggungan, memang sedikit terlindung dari angin. Namun kami mengharap Sun rise semudah membuka pintu tenda. Pintu tenda dihadapkan ke arah sunrise. Saya pakai aplikasi semacam stellarium untuk mencari arah datangnya sun rise. Harapannya begitu buka pintu tenda, langsung memancar kilauan hangat matahari pagi. Setelah tenda berdiri dan semua barang bawaan sudah diamankan, flysheet andalan digelar di samping tenda, untuk sholat. Ingat, temen-temen. Ibadah itu wajib. hehe.
Tuhan bersama dengan petualang yang tidak lupa ibadah.
fixed_dscf6975
Tenda berdiri sendiri ndak ada temennya. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
 
Singkat cerita setelah masak-masak, kasak-kusuk, nyonya-nyanyi, foto-foto, tidur dong kita.

Pagi harinya, kami sangat beruntung karena hape andalan, hape china saya, yang alarmnya bisa ngebangunin orang satu dusun. hehe Sholat subuh lalu masak air sambil menanti sun rise dengan gembira karena cuaca cerah.

fixed_dscf7043
Rencana berhasil, yeay! Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
fixed_dscf6996
Tepat sebelum matahari pagi menthungul. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
fixed_dscf6981
Bukit tempat camp dengan pemandang  Merapi dan sun rise. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
fixed_dscf7055
Pos 3 dilihat dari tempat camp kami. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik.
fixed_dscf7060
Galau mikir jodo. Pendakian Gunung Merbabu via Gancik
 
Pos 3 ini adalah pertemuan jalur gancik dengan jalur Selo. Kali ini kami tidak mendaki hingga puncak, namun sekedar sampai Sabana 2. Karena sudah banyak yang review  jalur selo, jadi saya cuma cerita sampai sini saja. hehe
 
TRACK LOG Merbabu via Gancik hasil recording saya sendiri bisa diunduh di sini.

Review:
Jalur gancik waktu tempuhnya lebih cepat dibanding jalur selo. Kalau saya selisih 1 jam. Kondisi jalur yang sekarang lebih enak dibanding jalur selo. Track Sampai pos 2 sangat enak, teduh dan tidak terlalu menanjak. Masih banyak pohon berry yang bisa dikonsumsi buahnya, di jalur selo cuma ada di pos 2, itu pun harus masuk ke semak-semak yang –you know lah– banyak ranjau organiknya. Jalur masih sangat bersih, tidak ada sampah berserakan. Di jalur gancik tidak ada sumber air, namun ada wacana akan disalurkan pipa melalui pos 2. Ada jasa layanan ojek sampai pos 1, biayanya 25 ribu (agustus 2016).

Itinerary:
3 Agustus 2016:
13.00 start jogja
14.30 Registrasi dan packing
15.00 Start pendakian
16.30 Pos 1
17.00 Pos 2
17.50 Pos 3

Banyak Kisah Inspiratif nya ^)^ termasuk masalah Ibadah ^)^
Salut Buat Yang Berbagi Pengalaman Meski Bertanya Tanya FKPA itu apa ya ??? :D :D :D 

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip

Xplore Wisata

XploreWisata merupakan salah satu jasa penyedia jasa layanan guide dan porter pendakian gunung.

Hubungi Admin