Guide dan Porter : Gunung Merbabu via Jalur Pendakian Selo

Guide dan Porter Gunung Merbabu
Pemandu, Leader Team XploreWisata Puncak Kenteng Songo

Informasi dan Reservasi Hubungi
085.643.455.685 # 7A722B86
Line, Telegram 085.643.455.685
Instagram : @xplore.wisata @syarifain
 
Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.

Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo).

Pemandangan yang sangat indah dapat disaksikan disepanjang perjalanan tersebut. Banyak terdapat gunung disekitar gunung Merbabu, diantaranya Gn. Merapi, Gn.Telomoyo, Gn.Ungaran. Gunung Merbabu ini membentuk garis deretan gunung berapi ke arah utara Merapi - Merbabu - Telomoyo - Ungaran.

JALUR SELO
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah-tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pendaki yang hendak menapaki puncak Gunung Merapi lebih suka mengambil jalur dari Selo ini. Sedangkan Pendaki Gunung Merbabu lebih suka mendaki dari Kopeng dan turun di Selo.

Untuk mendaki ataupun turun gunung Merbabu lewat jalur Selo sebaiknya membawa pemandu atau harus ada pendaki yang pernah melewati jalur ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya percabangan yang bisa menyesatkan pendaki. Meskipun nantinya akan sampai di juga perkampungan, namun sulit sekali mencari kendaraan umum dan tidak ada sumber air. Selain itu jalur yang salah akan melintasi sisi jurang terjal yang sangat berbahaya.

Untuk menuju ke Selo bisa ditempuh dari Magelang atau dari Boyolali. Namun lebih mudah memperoleh kendaraan umum dari Boyolali. Untuk menuju ke kota Boyolali dari Semarang naik bus ke Solo atau sebaliknya dari Solo naik bus jurusan Semarang turun di kota Boyolali. Apabila dari kota Yogyakarta harus naik bus jurusan Solo turun di Kartasura, kemudian ganti bus jurusan Solo Semarang turun di kota Boyolali.
Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota Boyolali bus kecil yang menuju Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali. Pendaki harus sedikit berjalan kaki ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang. Di Pasar ini terdapat patung Sapi yang melambangkan industri peternakan sapi yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Boyolali.

Air bersih agak sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada di lereng gunung Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat hotel, losmen, atau penginapan. Pendaki biasa menginap di basecamp pendakian Gn. Merapi maupun Gn. Merbabu.

Setelah mendaftar di Kantor Polisi Selo, untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal sekitar 1 jam, cukup jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Melintasi perkampungan penduduk dan ladang-ladang yang berada di lereng-lereng terjal. Pendaki bisa menyewa mobil bak sayuran untuk menuju ke basecamp, atau bisa juga naik ojek. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah. Truk tidak bisa mencapai basecamp karena ada portal dan jalan yang dilalui rawan longsor.

Biasanya pendaki menginap di rumah Pak Narto setelah atau sebelum mendaki gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat besar bisa menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah Pak Narto ini pendaki bisa memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi. Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp pak Narto ini. Hanya terdapat satu buah kamar mandi yang airnya mengalir sangat kecil sehingga apabila ramai pendaki yang menginap, maka harus mengantri lama untuk ke kamar mandi.

Dari basecamp pak Narto, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan.

Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar satu jam akan sampai di Mpitian yang berupa perempatan jalur.

Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.
Di Tikungan Macan ini kita bisa memandang ke bawah ke arah jurang yang masih diselimuti hutan yang lebat. Di tikungan Macan ini pendaki yang turun bisa kesasar karena jalur yang sebenarnya berada disisi samping bukan lurus ke bawah.

Dari Tikungan Macan jalur mulai sedikit terbuka, namun masih melintasi hutan yang sudah tidak terlalu lebat lagi. Jalur mulai menanjak, setengah jam berikutnya jalur mulai agak sulit dan semakin terjal. Sekitar satu jam dari Tikungan Macan pendaki akan sampai di Batu Tulis.

Batu Tulis adalah tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar. Pemandangan indah di sekitar Batu Tulis bisa menjadi pengobat lelah. Banyak terdapat Edelweiss yang tumbuh tinggi dan besar sehingga bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki yang turun Gn.Merbabu, di Batu Tulis ini terdapat juga jalur alternatif yang kelihatan sangat jelas namun sedikit mendaki bukit. Jalurnya berbahaya melintasi punggungan yang sempit dengan sisi jurang di kira dan kanan, sebaiknya tidak melewati jalur ini, tetaplah mengikuti jalur yang resmi.

Dari Batu Tulis medan mulai terbuka berupa padang rumput yang sangat terjal dan berdebu. Bila di musim hujan jalur ini licin sekali sehingga perlu perjuangan sangat keras untuk merangkak ke bergerak ke atas. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan, pendaki masih harus melewati empat buah bukit yang terjal untuk sampai di puncak Gunung Merbabu.

Sekitar 1 jam berjuang melintasi medan yang berat dan terjal pendaki akan sampai di puncak bukit, selanjutnya turun dan landai melintasi padang rumput. Pemandangan sekitar di Padang Rumput ini sangat indah, seperti bukit-bukit Teletubies. Sedikit naik bukit dan kemudian turun lagi pendaki akan sampai di Jemblongan yakni sebuah tempat yang banyak di tumbuhi Edelweiis dalam ukuran besar dan rapat sehingga sehingga membentuk hutan yang rindang.
.
Pendaki bisa beristirahat sejenak sambil tiduran di bawah rindangnya hutan Edelweiss. Di sini adalah tempat terakhir yang bisa digunakan untuk berteduh dan beristirahat dengan nyaman, karena jalur selanjutnya berupa padang rumput terbuka yang kering dan sangat terjal, berdebu di musim kemarau dan sangat licin di musim hujan.

Dari Jemblongan kembali pendaki harus berjuang untuk mendaki bukit yang terjal, licin dan berdebu. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan karena tertutup bukit. Pemandangan alam cukup menghibur, di sisi kiri terdapat Gunung Kenong dan di sisi kanan terdapat gunung Kukusan yang runcing dan terjal.

Setelah berjalan sekitar 1 jam akan tampak puncak Gunung Merbabu. Pemandangan yang sangat indah di depan mata, sekaligus pemandangan yang mencengangkan, karena kita memandang jalur medan terjal yang harus kita tempuh untuk menggapai puncak gunung Merbabu. Berbalik arah pemandangan ke arah Gunung Merapi juga sangat indah sekali. Bila kita berjalan dengan cermat sekitar sekitar 25 meter di sebelah kanan jalur akan kita temukan sebuah batu berlobang yang keramat.

Sekitar 30 menit hingga 1 jam diperlukan perjuangan akhir dengan menapaki jalur padang rumput yang terjal dan berdebu untuk mencapai Puncak tertinggi gunung Merbabu. Setibanya di Puncak Gunung Merbabu, untuk menuju Puncak Kenteng Songo kita berjalan sekitar 10 menit ke arah Timur.

Di Puncak Kenteng Songo terdapat batu berlobang yang dikeramatkan masyarakat. Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 buah yang hanya bisa dilihat, menurut penglihatan paranormal. Mata biasa hanya melihat 4 buah batu berlobang.

Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn. Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn. Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn. Lawu dengan puncaknya yang memanjang.

TRANSPORTASI
Selo dari Semarang-Solo
1. Bus Jurusan Semarang-Solo turun di kota boyolali.
2. Bus kecil dari Pasar Sapi Boyolali ke Cepogo/Selo.
3. Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.

Selo lewat Magelang
1. Bus jur Yogya - Semarang turun di Blabak (sebelum kota Magelang)
2. Angkot ke desa Sawangan disambung mobil bak sayuran ke jurusan Klakah, sambung lagi mobil sayuran ke Selo. Ada juga bus kecil jurusan magelang ke boyolali turun di Selo.
( Tidak disarankan lewat Magelang bila hendak menggunakan kendaraan umum kecuali carter mobil )
Selo dari Yogya-Solo
1. Bus jurusan Yogya-Solo turun di kota Kartasura.
2. Bus jurusan Solo-Semarang turun di terminal Boyolali.
3. Bus Kecil dari Pasar Sapi Boyolali ke Cepogo/Selo
4. Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.

TEMPAT WISATA
Kecamatan Selo merupakan salah satu Kecamatan di Kab. Boyolali, letaknya diantara gunung Merapi dan Merbabu dengan ketinggian  1300-1500 m di atas permukaan laut menjadikan daerah ini dingin dan memiliki pemandangan yang indah. Wilayah seluas 11766,4 ha berupa hutan lindung sehingga menopang objek wisata kawasan Selo.

Di Kawasan Selo terdapat  objek-objek wisata dan budaya yang merupakan peninggalan jaman kerajaan Mataram, Belanda maupun Jepang yakni
  • Goa Raja,
  • Goa Jepang,
  • Petilasan Kebo Kanigoro,
  • Makam ki Hajar Saloka,
  • Hutan Lindung Genting,
  • Theater New Selo
TEMPAT ZIARAH
  • Watu Gubug
  • Puncak Syarief
  • Kenteng Songo
  • Petilasan Kebo Kanigoro,
  • Makam ki Hajar Saloka, 
sumber : http://www.tngunungmerbabu.org

=======
Guide and Porter Merbabu
Guides, Team Leader XploreWisata Peak Kenteng Songo


Information and Reservation Contact
085,643,455,685 # 7A722B86
Line, Telegram 085,643,455,685
Instagram: @ xplore.wisata @syarifain


Merbabu located in Central Java with a height above sea level at the peak Kenteng 3.142M Songo. Merbabu derived from the word "Meru" meaning mountain and "babu" meaning woman. The mountain is known as the mountain sleep even though it actually has five craters: Condrodimuko craters, craters Kombang, Kendang, fiddle, and the crater Sambernyowo.


There are 2 peak of the peak Sharif (3119m) and Songo Kenteng peak (3142m). Gn.Merbabu peak can be reached from Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas ​​(Kaponan / Magelang) or of the cello (Boyolali). The trip will be very interesting when you depart from the path of the North (Wekas, Cunthel, Thekelan) drops back through the southbound lanes (Selo).


A very beautiful view can be seen along the journey. There are many mountains around Mount Merbabu, including Gn. Merapi, Gn.Telomoyo, Gn.Ungaran. Merbabu forming row line to the north of the volcano Merapi - Merbabu - Telomoyo - Ungaran.


LANE SELO
Selo subdistrict boyolali entered the district, Central Java. Selo is located in the middle between Merbabu and Mount Merapi. Hikers who want to climb the peak of Mount Merapi rather take the path of this Selo. While Mountaineering Merbabu would rather hike than Kopeng and down in Selo.


To climb or descend the mountain Merbabu Selo passing lane should bring a guide or there must be a climber ever pass this point. This is because the amount of branching can be misleading climbers. Although it will be up in the village as well, but so hard to find public transportation, and there is no source of water. Besides the wrong track would cross the cliff is very dangerous.


To go to the Selo can be reached from Magelang or Boyolali. But is easier to obtain public transport from Boyolali. To go to the town of Boyolali from Semarang to Solo bus ride or otherwise of majors Semarang Solo bus ride down in the town of Boyolali. If from the city of Yogyakarta should majors Solo bus ride down in Kartasura, then replace the bus majors Semarang Solo down in the town of Boyolali.
To go to the town of Boyolali Selo of using smaller buses majors Selo. Bus directly to Selo somewhat rare usually only up Cepogo market, and the market changed again Cepogo small bus heading Selo. From the town of Boyolali small bus heading Selo is no parking at the terminal Boyolali. Climbers have a little walk to the Cattle Market where a small bus majors Cepogo / Selo stop looking for passengers. In this market there are statues symbolizing Beef cattle industry is a mainstay of public income Boyolali.


Clean water can be a bit difficult in Selo, villagers Lencoh on the slopes of Mount Merapi to clean water must deliver clean water coming from the mountain Merbabu. So in the rare Selo there are hotels, inns or lodges. Fabulous stay at basecamp climbers climbing Gn. Merapi and Gn. Merbabu.


After registering at the police station Selo, to go to basecamp Gn. Merbabu, from Selo precisely from the police station, climbers must walk down a paved road about 1 hour, quite far away and uphill so it's quite tiring. Crossing the villages and fields are in steep slopes. Hikers can rent a truck to get to basecamp vegetables, or can also ride motorcycles. For heating climbing, walking can be a cheaper option. Trucks can not reach basecamp because there portal and the path of the landslide-prone.


Usually climbers stay at the house of Mr Narto after or before climbing Mount Merbabu which is also the base camp. Her house is very large to accommodate dozens of climbers were staying. At home this Narto Pak hikers can order food and drinks, such as fried rice, boiled noodles, and coffee. Stickers T-shirts and various eye cendara also be obtained in this Narto pack basecamp. There is only one bathroom that the water flows very small so if crowded climbers stay, then have to queue long to use the bathroom.


From basecamp pack Narto, the ascent begins by crossing the campsite very broad area that fostered the pine trees so it is quite shady and cool during the day. Slightly sloping then start entering the forest.


Hiking path is still quite flat, but many will be found the fork, and the intersection of paths leading to the township residents, as well as track the residents gather firewood and grass, for it is still choose the path of least width. Walking around one hour will arrive in the form Mpitian lane intersection.


From Mpitian still sloped through the woods and meet one containing a dry river sand. After crossing a dry river began slightly uphill path but still through the forest. After walking about an hour of dry streams winding steep trails once we came up the hill and around the bend tiger.
Tigers on the curve we could look down into the abyss that is still shrouded in a dense forest. Tiger's round the corner climber who fell could be lost because of the actual paths are hand side instead of straight down.


The bend of the path Tigers started slightly open, but still through a forest that is not too heavy again. Strip began to climb, the next half hour the path began somewhat difficult and increasingly steep. About an hour from the Corner Tigers climbers going up in Slate.


Slate is an open space that is wide enough, in the middle there is a fairly large rock. Beautiful scenery around Slate can be healers tired. Many are growing Edelweiss tall and large so it can be used for shelter. Climbers who fell Gn.Merbabu, in Slate, there are also alternative path that looks very clear but a little bit up the hill. Dangerous path crosses a narrow ridge with a side of the gorge and the guess right, you should not pass this point, keep following the path the official.


Slate terrain ranging from open grassland that is very steep and dusty. When the rainy season this track slippery so necessary to struggle very hard to crawl to move up. The peak of Mount Merbabu is still not visible, climbers still have to pass four steep hill to reach the top of Mount Merbabu.


Approximately 1 hour struggle across the rugged terrain and steep climbers will reach the top of the hill, then down and ramps across the prairies. The scenery around in the Meadow is very beautiful, like hills Teletubbies. Bit up the hill and then down again climbers going up in Jemblongan which is a place that many tumbuhi Edelweiis in large size and tight so that form a shady forest.
,
Hikers can take a break while lying in the shade of the woods Edelweiss. Here is the last place that can be used for shelter and rest comfortably, because the next track in the form of open grasslands are dry and very steep, dusty in the dry season and very slippery in the rainy season.


From Jemblongan back climber had to struggle to climb the steep hills, slippery and dusty. The peak of Mount Merbabu is still not visible as it is covered hill. The natural landscape is quite entertaining, on the left side there Kenong Mountains and on the right side there are mountain Kukusan pointy and steep.


After walking about 1 hour will appear atop Mount Merbabu. The scenery is very beautiful in the eyes, as well as stunning scenery, because we see the steep terrain path we should go to reach the top of the mountain Merbabu. Reversed view towards Mount Merapi is also very beautiful. When we walked carefully around about 25 meters on the right track we would find a hollow rock sacred.


About 30 minutes to 1 hour is required by the final struggle up the steep meadow paths and dusty to reach the highest peak of Mount Merbabu. On arrival at the summit of Mount Merbabu, to go to the top Kenteng Songo we walked about 10 minutes to the east.


Peak Kenteng in Songo are hollow sacred stone of society. In these peaks are hammered stone / mortar / perforated with the amount of 9 pieces that can only be seen, according to a psychic vision. Eye sees only 4 pieces of hollow stone.


From the top we can look at Songo Kenteng Gn. Merapi peak smoldering at any time, seemed close at hand. To the west looked Gn.Sumbing and Sundoro that look very clear and beautiful, as if challenging for climb. Closer look Gn. Telomoyo and Gn.Ungaran. From a distance eastward looked Gn. Lawu with elongated peak.


TRANSPORTATION
Selo from Semarang-Solo1. Bus Programs Semarang-Solo boyolali down in the city.2. Small buses from Boyolali Cattle Market to Cepogo / Selo.3. Small buses from Market Cepogo to Selo.


Selo through Magelang1. Bus jur GB - Semarang down in Blabak (before the town of Magelang)2. Public transportation to the village Sawangan spliced ​​vegetable truck to the department Klakah, connect again to the vegetable car Selo. There is also a small bus magelang subject to boyolali down in Selo.(Not recommended via Magelang off when using public transport unless the charter car)
Selo from Yogyakarta-Solo1. Bus majors Yogya-Solo Kartasura down in the city.2. Bus Solo-Semarang off at the terminal Boyolali.3. Small Bus from Boyolali Cattle Market to Cepogo / Selo4. Small buses from Market Cepogo to Selo.


TOURIST ATTRACTION
Selo sub-district is one sub-district in the district. Boyolali, located between Mount Merapi and Merbabu with a height of 1300-1500 m above sea level makes this region cooler and has a beautiful view. An area of ​​11766.4 ha of protected forests that sustain attraction Selo region.


In the Region there Selo sights and culture that is a relic of Mataram Kingdom, the Netherlands and Japan:

    
Goa King,
    
Goa Japan,
    
Kebo Petilasan Kanigoro,
    
Tomb Ki Hajar Saloka,
    
Genting Protected Forest,
    
Theater New Selo
THE PILGRIMAGE

    
Watu Gubug
    
peak Syarief
    
Kenteng Songo
    
Kebo Petilasan Kanigoro,
    
Tomb Ki Hajar Saloka,
source: http://www.tngunungmerbabu.org

Posting Komentar

Anda dapat mengomentari artikel ini menggunakan akun google anda. Silahkan untuk masuk ke email anda / akun google kemudian berkomentar secara bijak.

Lebih baru Lebih lama

Paket Pendakian Gunung

Package Corporate

Package Honeymoon

Safary Trip

Xplore Wisata

XploreWisata merupakan salah satu jasa penyedia jasa layanan guide dan porter pendakian gunung.

Hubungi Admin